Vivo Meluncurkan Vivo Vision: Headset Mixed Reality Penantang Apple Vision Pro

Vivo secara resmi memperkenalkan headset mixed reality (MR) terbarunya, Vivo Vision, di Boao Forum for Asia 2025 yang berlangsung di Tiongkok pada 25 Maret 2025. Perilisan ini menandai langkah signifikan Vivo dalam persaingan pasar teknologi imersif yang didominasi Apple Vision Pro sejak 2023.

Desain Futuristik dan Integrasi AI

Vivo Vision hadir dengan desain futuristik yang sekilas mirip dengan Apple Vision Pro, berupa kacamata ski dengan panel depan hitam elegan. Headset ini dilengkapi dengan sejumlah kamera depan untuk pelacakan gerakan dan pengenalan gestur tangan.

Perangkat ini juga didukung baterai eksternal yang terhubung secara magnetis, menjamin kenyamanan penggunaan dalam jangka waktu lama. Prototipe Vivo Vision akan diluncurkan pada pertengahan 2025.

Hu Baishan, Executive Vice President dan COO Vivo, menjelaskan bahwa Vivo Vision merupakan bagian dari strategi integrasi AI dan robotika. Vivo memanfaatkan basis konsumen yang luas dan ekosistem teknologi inovatif untuk menjembatani dunia digital dan fisik melalui robotika.

Vivo Robotics Lab dan Masa Depan Teknologi Imersif

Vivo Vision diyakini mampu mengintegrasikan pengalaman augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) secara mulus. Headset ini memanfaatkan teknologi “BlueTech” Vivo, terutama di bidang AI dan pencitraan, untuk menghadirkan pengalaman imersif di berbagai skenario kehidupan nyata.

Bersamaan dengan peluncuran Vivo Vision, Vivo juga mengumumkan pendirian Vivo Robotics Lab. Laboratorium ini akan fokus mengembangkan “otak” dan “mata” robot dengan memanfaatkan kemampuan komputasi spasial Vivo Vision dan Blue Technology Matrix.

Tujuannya adalah untuk menciptakan produk robotika untuk penggunaan pribadi dan rumah tangga. Vivo ingin membawa teknologi keluar dari laboratorium dan mengintegrasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.

Vivo mengincar pembuatan robot cerdas dan relevan dengan kebutuhan konsumen. Contohnya, asisten rumah pintar atau perangkat pendamping berbasis AI.

Hu Baishan menekankan filosofi bisnis Vivo yang berfokus pada jangka panjang, pemikiran humanis, dan kolaborasi. Hal ini tercermin dalam pengembangan Vivo Vision dan proyek robotika mereka, yang memprioritaskan kebutuhan pengguna.

Vivo telah mencapai posisi sebagai merek ponsel domestik nomor satu di China selama empat tahun berturut-turut, melayani lebih dari 500 juta pengguna di 60 negara. Keberhasilan ini menjadi landasan bagi ekspansi Vivo ke pasar teknologi imersif.

Vivo X200 Ultra, yang akan dirilis pada April 2025, juga akan menampilkan kemajuan terbaru dalam teknologi pencitraan. Kombinasi inovasi di bidang MR, robotika, dan pencitraan ini menegaskan komitmen Vivo untuk menciptakan masa depan yang lebih terhubung dan manusiawi.

Dengan peluncuran Vivo Vision dan pendirian Vivo Robotics Lab, Vivo menunjukkan ambisi besarnya dalam merevolusi teknologi imersif dan robotika. Langkah ini memperkuat posisi Vivo sebagai pemain utama di industri teknologi global.

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment