Indonesia telah mencapai swasembada beras, demikian diumumkan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas). Kabar ini cukup mengejutkan karena target swasembada beras sebelumnya diproyeksikan baru tercapai dalam waktu empat tahun.

Keberhasilan ini ditandai dengan stok beras pemerintah yang mencapai lebih dari 3 juta ton di gudang Perum Bulog. Hal ini disampaikan Zulhas saat peluncuran Gerakan Indonesia Menanam di Banyuasin, Sumatera Selatan.

Swasembada Beras Tercapai Lebih Cepat dari Target

Dengan stok beras melimpah, Indonesia diprediksi tidak perlu impor beras hingga tahun 2026. Zulhas menjelaskan bahwa pencapaian swasembada ini lebih cepat dari target awal.

Awalnya, target swasembada beras dipatok dalam waktu 4 tahun, kemudian direvisi menjadi 3 tahun, lalu 2 tahun. Namun, pada April 2025, Indonesia sudah mencapai swasembada beras.

Upaya Peningkatan Produksi Beras Berlanjut

Meskipun swasembada telah tercapai, pemerintah tidak berpuas diri. Gerakan Indonesia Menanam diluncurkan untuk terus meningkatkan produksi beras.

Program ini fokus pada perbaikan irigasi dan peningkatan teknik penanaman. Dukungan Presiden Prabowo dan Kementerian Pertanian diharapkan mampu mengoptimalkan hasil panen.

Prediksi cuaca dari BMKG yang menyebutkan tidak akan ada kemarau panjang juga mendukung optimisme panen raya tahun ini. Semua upaya ini diharapkan menghasilkan produksi beras yang berlimpah.

Pengembangan Lahan Sawah Baru dan Target Penanaman

Pemerintah juga gencar mengembangkan lahan sawah baru di berbagai daerah. Proyek ini membutuhkan waktu 2 hingga 3 tahun untuk membuahkan hasil.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menambahkan bahwa target penanaman padi bulan April 2025 mencapai 1,3 juta hektar. Target produksi berasnya mencapai 7,5 juta ton.

Khusus untuk Sumatera Selatan, target produksi ditingkatkan dari 2,9 juta ton pada tahun sebelumnya menjadi 3,7 juta ton pada tahun ini.

Amran sebelumnya juga menyatakan bahwa stok beras Indonesia diperkirakan mencapai 4 juta ton pada bulan Mei 2025, angka tertinggi sejak kemerdekaan.

Hal ini didukung data Badan Pusat Statistik (BPS) yang memprediksi produksi beras Januari-Mei 2025 mencapai 16,62 juta ton, meningkat 1,83 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun 2024.

Saat ini, stok beras di gudang Bulog telah mencapai 3.364.800 ton, angka tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Stok ini diperkirakan mencapai 3,7 juta ton sebelum mencapai 4 juta ton pada awal Mei.

Pencapaian swasembada beras merupakan prestasi yang patut diapresiasi. Namun, keberlanjutannya membutuhkan komitmen dan strategi yang terukur. Peningkatan produksi dan pengelolaan stok yang baik menjadi kunci untuk memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat Indonesia di masa mendatang. Pemerintah perlu terus memantau perkembangan dan melakukan penyesuaian kebijakan agar swasembada beras dapat dipertahankan dan ditingkatkan.

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment