Puluhan siswa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kejadian ini menimbulkan keprihatinan dan mendorong Badan Gizi Nasional (BGN) untuk melakukan investigasi menyeluruh.
BGN menyatakan empati dan prioritas utama mereka adalah keselamatan serta kesehatan para siswa yang terdampak. Mereka tengah bekerja keras untuk mengungkap penyebab keracunan tersebut.
Investigasi BGN Terhadap Kasus Keracunan Massal Siswa Cianjur
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan pihaknya sedang melakukan pemeriksaan untuk memastikan sumber keracunan. Sampel makanan dari program MBG yang disantap siswa pada Senin, 21 April 2025, telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Kesda) Provinsi Jawa Barat.
Hasil laboratorium diperkirakan akan keluar dalam waktu 10 hari. Dadan menekankan bahwa hingga saat ini, belum dapat dipastikan apakah keracunan disebabkan oleh makanan program MBG.
Perwakilan dari penyedia makanan program MBG (SPPG) menyatakan bahwa makanan yang diolah telah memenuhi standar dan melalui proses yang seharusnya. Namun, BGN tetap akan melakukan investigasi secara menyeluruh.
Gejala Keracunan dan Kesaksian Siswa
Salah satu siswa MAN 1 Cianjur, Muhammad Reyhan, menceritakan kronologi kejadian. Ia dan teman-temannya mengalami gejala keracunan sekitar pukul 14.30 WIB setelah mengonsumsi makanan MBG pada pukul 12.00 WIB.
Reyhan merasakan pusing dan penglihatan kabur. Sesampainya di rumah, ia langsung muntah.
Ia menambahkan bahwa ayam suwir dalam menu MBG sedikit berbau asam, namun tetap dikonsumsi siswa karena diduga hanya bumbu makanan.
Sebanyak 38 siswa MAN 1 Cianjur harus dirawat di rumah sakit akibat keracunan ini. Kondisi siswa lainnya juga perlu mendapatkan perhatian dan penanganan medis yang tepat.
Langkah Pencegahan BGN untuk Kasus Mendatang
BGN mengambil beberapa langkah pencegahan untuk mencegah kejadian serupa terulang. Pengawasan terhadap standar penyimpanan makanan di dapur MBG akan ditingkatkan.
Sistem program MBG akan disempurnakan secara nasional. Transparansi jadwal menu harian juga akan ditingkatkan melalui kanal digital.
Terakhir, BGN akan meningkatkan pelatihan keamanan pangan bagi seluruh penyedia MBG. Langkah-langkah ini diharapkan mampu meminimalisir risiko keracunan makanan di masa depan.
BGN berkomitmen untuk memastikan keamanan dan kesehatan anak-anak dalam program MBG. Investigasi yang sedang berjalan diharapkan dapat memberikan penjelasan detail tentang penyebab keracunan dan rekomendasi tindakan lebih lanjut.
Informasi terbaru akan diumumkan setelah hasil laboratorium keluar. BGN berharap para siswa yang terdampak dapat segera pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat terhadap kualitas dan keamanan pangan, terutama dalam program yang menyasar anak-anak. Semoga investigasi ini dapat memberikan pembelajaran berharga bagi peningkatan kualitas program MBG di masa mendatang.
Leave a Comment