Sejarah adanya bluetooth mungkin
belum diketahui oleh sebagian orang, meskipun sering digunakan sebagai media
untuk berbagi data. Bluetooth merupakan teknologi komunikasi tanpa kabel yang
bekerja pada pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed Industrial, Scientific and
Medical. Bluetooth menggunakan frekuensi hopping tranceiver yang dapat memberi
layanan komunikasi data serta suara antar host-host bluetooth dengan jangkauan
terbatas. Bluetooth bisa berupa kartu yang bentuk dan kegunaannya hampir serupa
dengan kartu WLAN (Wireless Local Area Network). Tapi, jangkauan jarak layanan
bluetooth lebih pendek, begitu pula dengan kemampuan transfer datanya.
oleh vendor Ericson. Tapi, 4 tahun berikutnya, bluetooth dikembangkan juga oleh
perusahaan IT lainnya, seperti Nokia, Toshiba, IBM serta Intel. Mereka menamai
kolaborasi tersebut dengan BSIG (Bluetooth Special Interest Group). Pada waktu
itu, bluetooth dijadikan sebagai pengganti infrared yang dinilai kurang memadai
ketika digunakan untuk berbagi data antar perangkat, yakni handphone, komputer
dan lainnya. Nama bluetooth sendiri diambil dari kisah Raja Harald Blatand yang
hidup pada akhir abad ke-10. Nama belakangnya, yaitu Blatand, dijuluki sebagai
“Bluetooth” oleh masyarakat Inggris.
Tapi, di balik itu semua, beliau merupakan raja Denmark yang berhasil
mempersatukan suku-suku yang dulunya selalu berperang, termasuk yang saat ini
bernama Swedia dan Norwegia. Bahkan, daerah Scania di Negara Swedia, tempat
bluetooth ditemukan adalah wilayah kekuasaannya. Kemampuan Raja Harald yang
menjadi pemersatu tersebut mirip dengan bluetooth, yang mana bisa menghubungkan
berbagai perangkat.
dengan menyatukan huruf Jerman H (Hagall) dan B (Blatand).
memiliki beberapa kelemahan. Apalagi, saat itu perangkat-perangkat yang ada
belum banyak yang menggunakan bluetooth. Versi berikutnya, yakni v1.0b yang
dianggap sebagai penerus v1.0 pun juga gagal.
Bluetooth versi ini telah IEEE (Institue of Electrical and Electronic Engineer)
standar 802.15.1-2002, walaupun masih memiliki beberapa kekurangan.
perangkat. Kecepatan transfernya lebih baik, yakni 721 Kbit/s.
Rated yang membuatnya memiliki kecepatan transfer data hingga 3 Mbit/s. Tapi,
sebetulnya kecepatan tersebut adalah klaim dari pihak BSIG, sebab dalam
prakteknya hanya mencapai 2,1 Mbit/s.
teknologi Secure Simple Pairing pada rancangannya yang berfungsi sebagai
peningkat sinyal antar perangkat supaya lebih kuat saat melakukan pertukaran
data. Ada pula teknologi Extended Inquiry Response yang memungkinkan perangkat
untuk mengkonfirmasi perangkat lain yang akan dihubungkan.
menggunakan link 802.11, sehingga transfer data menjadi lebih cepat.
(Bluetooth Low Energy). Mode klasik memungkinkan perangkat terhubung dengan
bluetooth versi sebelumnya sementara BLE hanya menghubungkan perangkat yang
menggunakan versi sama. Sesuai namanya, BLE memiliki keuntungan tidak memakan banyak
daya meskipun pemakaian cukup lama.
Jadi, saat kedua perangkat koneksinya terputus, akan secara otomatis terhubung
kembali bila masih berada di jangkauan koneksinya. Versi yang dirilis tahun
2013 silam ini mendukung protokol internet IPV6.
teknologi masa depan dengan biaya dan konsumsi daya yang relatif rendah,
interoperability menjanjikan, mudah dioperasikan dan menyediakan berbagai
layanan. Semoga Anda terbantu dengan artikel sejarah
adanya bluetooth.
Leave a Comment